It's Me. . . !

Selasa, 16 Juni 2009
Sudahkan Kewajibanmu Terlaksanakan?
Seorang istri yang baru pulang ke rumahnya setelah ia berlibur ke rumah orangtuanya berkata
"Papa, baru di tinggal seminggu aja gosokan banyak begini! di tinggal mama ngelamun melulu bukan gosokin baju!"
"Banyak gimana, mah??? Orang cuma cucian hari kemarin doang", suaminya menjawab dengan nada yang lembut tanpa mau menambah suasana memanas.
Anak mereka yang berumur sekitar 17 tahun menambahkan, "Pantesan mama banyak ubannya. kerjaannya marah - marah melulu!"
"Udahlah kamu jangan ikut - ikutan", ibunya membentak anaknya yang tiba - tiba mengucapkan kata - kata itu.

Anaknya mendengus kesal dalam hati. . . .
" mengapa ketika mereka mempunyai masalah besar dan aku sebagai anak diam saja, mereka menyalahiku karena tidak ikut membantu menyelesaikan masalah kedua orangtuanya. Sekarang, ketika aku mengeluarkan kritikan kepada mereka, mereka malah menyalahiku lagi. Apa yang sebenarnya harus kulakukan?
Apa aku tidak cukup umur untuk ikut menyumbangkan suara bagi mereka kaum tua?
Apa aku kurang dewasa untuk mengemukakan pendapatku?
Apa ini yang dilakukan setiap orangtua kepada anaknya? Kurasa tidak, banyak orangtua temanku yang menurut cerita mereka orangtua mereka begitu baik dan selalu mendengarkan saran dan kritik bagi mereka....

Apa yang terjadi dengan orangtuaku? aku lelah selalu mendengar hal - hal yang sebenarnya tak perlu aku dengar dari mereka... Mereka bertengkar hanya karena masalah yang sama. Handphone,,,handphone,,,dan handphone,,, SMS,,,SMS,,,DAN SMS,,,
Selalu berburuk sangka kepada papa yang menerima dan membalas SMS dari rekan kerja papa baik wanita maupun pria...
Berburuk sangka kepada papa yang mengajaknya menjenguk rekan kerja wanitanya yang baru selesai menjalani operasi.....
Ia berbuat seperti itu tanpa menyadari apakah dia tidak patut di curigai dengan membalas SMS dari orang yang tidak jelas asal usulnya. Apakah dia tidak berpikir bahwa umur dia tak lagi pantas untuk menerima ajakan berkenalan melalui SMS oleh orang yang tak jelas!!!!!!
Apa aku mesti membawakan kaca yang besar kehadapannya untuk membuat dia berkaca tentang dirinya???? Apa arti usia jika kenyataannya seperti tu???

Apakah itu kewajiban seorang istri yang baik? apakah dengan mudahnya bisa membentak suami untuk mengerjakan pekerjaannya sebagai Istri? sudah untung jika suami masih mau membantu mengerjakan pekerjaan yang bukan kewajibannya......
Lelah aku memikirkan semua ini,,,tak cukupkan mereka membuat aku menderita dengan masalah - masalah mereka????
Apakah semua ibu/istri di dunia seperti itu? tidak! tak adil rasanya jika aku menyalahkan semua ibu/istri di dunia hanya karena kesalahan dari orangtuaku saja.........
Aku tak ingin kelak ketika aku menjadi seorang ibu/istri mengikuti jejak sikap buruknya itu......."

Kuharap dengan sedikit kisah ini dapat menggugah para pembaca untuk lebih mengetahui bagaimana sebenarnya kewajiban kalian............

Pahami dan renungkanlah apapun yang akan kalian lakukan. Diman ada tindakan pasti ada konsekuensi yang harus kalian terima. Dua hal tersebut memang sudah menyatu dan tidak bisa dipisahkan. . . . .




Gunakan otak, hati, dan keberanian untuk mengambil keputusan! jangan tinggalkan salah satunya......(pesan ini di dapat dari novel 'if high school is a game' karya Cherie Cartet-Scott, Ph.D.)


posted by poupees sweety^^ @ 22.05.00   0 comments
Selasa, 09 Juni 2009
Memori XI IPA 2

Semoga Qt slalu bersatu dlm suka maupun duka,,,,,, n hbungan Qt smwa bertmbah erat lg kauwandh......

Ni para cwe" Axsterist yg punya bnyak geng d dlm'y,,,,,, Hha,,,,,
Qt msh terpencar n blund bersatu....... Hikz,,hikz,,





Ni anak Cwo Axsterist yg jumlah'y ude berkurang 1 0rg,,,,,
"Hendra Prasetya", akan selalu ada, tumbuh, dan bersemi d hati kami.....
Loph you Flend,,, bahagya dsna......





posted by poupees sweety^^ @ 22.10.00   0 comments
Jumat, 05 Juni 2009
Nasrudin
Posted by admin On 15 November 2007 27 Commented

Pada suatu hari ada tiga orang bijak yang pergi berkeliling negeri untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang mendesak. Sampailah mereka pada suatu hari di desa Nasrudin. Orang-orang desa ini menyodorkan Nasrudin sebagai wakil orang-orang yang bijak di desa tersebut. Nasrudin dipaksa berhadapan dengan tiga orang bijak itu dan di sekeliling mereka berkumpullah orang-orang desa menonton mereka bicara.
Orang bijak pertama bertanya kepada Nasrudin, ”Di mana sebenarnya pusat bumi ini?”


Nasrudin menjawab, ”Tepat di bawah telapak kaki saya, saudara.”
”Bagaimana bisa saudara buktikan hal itu?” tanya orang bijak pertama tadi.
”Kalau tidak percaya,” jawab Nasrudin, ”Ukur saja sendiri.”
Orang bijak yang pertama diam tak bisa menjawab.
Tiba giliran orang bijak kedua mengajukan pertanyaan. ”Berapa banyak jumlah bintang yang ada di langit?”
Nasrudin menjawab, ”Bintang-bintang yang ada di langit itu jumlahnya sama dengan rambut yang tumbuh di keledai saya ini.”




”Bagaimana saudara bisa membuktikan hal itu?” Nasrudin menjawab, ”Nah, kalau tidak percaya, hitung saja rambut yang ada di keledai itu, dan nanti saudara akan tahu kebenarannya.” ”Itu sih bicara goblok-goblokan,” tanya orang bijak kedua, ”Bagaimana orang bisa menghitung bulu keledai.” Nasrudin pun menjawab, ”Nah, kalau saya goblok, kenapa Anda juga mengajukan pertanyaan itu, bagaimana orang bisa menghitung bintang di langit?” Mendengar jawaban itu, si bijak kedua itu pun tidak bisa melanjutkan. Sekarang tampillah orang bijak ketiga yang katanya paling bijak di antara mereka. Ia agak terganggu oleh kecerdikan nasrudin dan dengan ketus bertanya, ”Tampaknya saudara tahu banyak mengenai keledai, tapi coba saudara katakan kepada saya berapa jumlah bulu yang ada pada ekor keledai itu.” ”Saya tahu jumlahnya,” jawab Nasrudin, ”Jumlah bulu yang ada pada ekor kelesai saya ini sama dengan jumlah rambut di janggut Saudara.” ”Bagaimana Anda bisa membuktikan hal itu?” tanyanya lagi. ”Oh, kalau yang itu sih mudah. Begini, Saudara mencabut selembar bulu dari ekor keledai saya, dan kemudian saya mencabut sehelai rambut dari janggut saudara. Nah, kalau sama, maka apa yang saya katakan itu benar, tetapi kalau tidak, saya keliru.” Tentu saja orang bijak yang ketiga itu tidak mau menerima cara menghitung seperti itu. Dan orang-orang desa yang mengelilingi mereka itu semakin yakin Nasrudin adalah yang terbijak di antara keempat orang tersebut. (dari buku humor sufi II terbitan Pustaka Firdaus)

posted by poupees sweety^^ @ 21.14.00   0 comments
SamuUah or9 tak taU apakah es0k ia masih bisa menatap dunia???? Disaat kita bahagia, saat duka, n segala yg Qt lalui maka niatkanlah dalam hati........ "INI HARI TERAKHIR KITA HIDUP DI DUNIA"
About Me

Name: poupees sweety^^
Home: Rangkasbitung, Banten, Indonesia
About Me: IteEM, tp maniEesZ.... heheheh berjilbab berQsar seQtar 1 kil0 dr hUMZ,,,,simple jja ch ttg fasion yg penting rapih and enak di liat mata,,,, Kesan pertama yg selalu or9 bilan9 klu baru liat akKuh, mereka pzti bilan9 JUTEEEEX! V ntu hanya tampilan fisik jja ch!!! Asli'ya j9n di tnya dwech, Jutex bntZ.HAHAHAH.....Gg k0q baex bntz. hihi narsiesZ! Klu mwu taU asli'ya ch mendingan cari taU jja ndri. wKwKWkk,,,,
See my complete profile
Previous Post
Archives
YOUR TITLE HERE

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links

BLOGGER